Sejarah perkembangan Wrought Iron (Besi Tempa)


 

Sejak zaman dahulu, besi pertama-tama dilebur langsung dari bijih besi dengan cara dipanaskan, kemudian besi akan ditempa dengan menggunakan arang yang berfungsi sebagai bahan bakar dan pereduksi. Saat masih panas, besi yang terinduksi dan campuran terak kemudian dihilangkan dengan cara ditempa (wrought) dengan menggunakan palu untuk menghilangkan sebagian besar terak.

Di Eropa ditemukan bahwa besi tempa dapat diproduksi secara tidak langsung dengan menggunakan besi cor yang dibuat dalam blast furnace. Salah satu metode tidak langsung yang paling banyak digunakan tersebut., yang disebut dengan “Pudding Process”, dikembangkan oleh Herry Cort dari Inggris pada tahun 1784. Metode ini melibatkan peleburan besi tuang pada tungku berlubang kemudian mengaduknya dengan batang sehingga karbon dalam besi tuang tersebut tereliminasi oleh gas pengoksidasi yang berasal dari tungku. Kemudian karbon dihilangkan, proporsi besi terdekarbonasi padat semakin meningkat dan campuran logam dan terak yang tebal kemudian dihilangkan oleh squeezer yang berfungsi menghilangkan banyak terak berlebih dan membentuk silinder kasar untuk selanjutnya digulung menjadi produk jadi.

Kelebihan utama dari bahan baku besi adalah ketersediaannya yang jauh lebih besar di alam daripada tembaga dan timah. Awalnya besi digunakan hanya sebagaiarmor atau pelindung, namun pada abad ke-19 besi mulai digunakan dalam konstruksi bangunan, dimana kekuatannya dalam ketegangan (ketahanan terhadap tegangan-tarik) membuatnya lebih unggul daripada besi cor untuk balok horizontal.

Karena pada wrought iron (besi tempa) terdapat kandungan terak, maka besi tempa cenderung lebih tahan korosi. Selain itu serat yang terdapat pada besi tempa dapat mengindikasikan terjadinya keretakan, sehingga menghindari patah yang terjadi secara langsung jika kelebihan beban, dan karenanya memberi peringatan bahaya.

Wrought iron (besi tempa) dapat dengan mudah dilakukan proses pembentukan karena sifatnya yang ulet serta lunak, sehingga memiliki kualitas pembentukan yang baik. Daripada ketahanan terhadap korosi, besi tempa lebih unggul dari baja ringan. Sifat mekanik dari besi tempa tergantung pada bentuk produk jadi yang dihasilkan. Wrought iron (besi tempa) umumnya dibentuk berupa plat, lembaran, billet, bentuk structural, batangan, pipa dan tabung.

Previous
This is the oldest page